Saturday, June 18, 2005

yOu,yOu,YoU...n yoU again

perjalanan panjang yang meninggalkan bekas pahit
dalam ingatan
terbelenggu dalam dera kesedihan
mengerjap dalam dalam lamunan
penantian tak berujung pada keajaiban tuhan
keajaiban yang lebih tingi dari awan nilainya
sehingga bagai merasa punguk yang menantikan bulan
....
keluhan keluhanku membanjiri benakku
merasa sepi dan sendiri
merasa tak ada yang mengerti
merasa bagai hidup sendiri di bumi yang luas ini..
seperti muncul di dunia begitu saja
hidup begitu saja
sehingga nyaris mati yang tak terasa sakit..
yaitu mati yang tanpa harapan apapun
dengan pandangan di kejauhan
jauh yang tak berujung..

namun sudikah kaw membenarkan derita batinku?
tentu pernah kawpun merasakan hal spt ini...
lalu beri tahu padaku
bahwa adakah yang sudi memberi kasih
hingga buatku menyadari aku tak pernah hidup sendiri
sebelum hati yang mati
lalu kemudian raga ini pun tak kan ada gerakan lgi...

http://www.friendster.com/bulletin.php?statpos=bulletintable&bid=59048129&uid=12865326
by http://www.friendster.com/user.php?uid=12865326

Thursday, June 16, 2005

Cinta Kasih Asmara

"Cinta kasih asmara begitu indah mempesona begitu rumit berbahaya manis mengatakan madu pahit mengatakan empedu dapat mencipta sorga juga menyeret ke neraka!

Cinta kasih asmara perpaduan rasa mesra suka sayang dan iba.
Ingin menyenangkan dan disenangkan hatinya.
Ingin memiliki dan dimiliki tubuhnya.
Ingin mengikat dan diikat hidupnya.
Harus mencakup seluruhnya satupun tak boleh kurang.
Lengkap mendatangkan bahagia mencipta sorga di dunia.
Kurang satu saja menjadi goyah berantakan gugur.
Menimbulkan derita sengsara.
Menyeret ke neraka penuh duka!"

dari Pendekar Lereng Lawu

Thursday, June 02, 2005

untuk calon isteri....

Pernikahan ataupun perkawinan,
Membuka tabir rahasia,
Suami yang menikahi kamu,
Tidaklah semulia Muhammad,
Tidaklah setaqwa Ibrahim,
Pun tidak setabah Isa atau Ayub,
Atau pun segagah Musa,
apalagi setampan Yusuf
Justru suamimu hanyalah pria akhir zaman,
Yang punya cita-cita,
Membangun keturunan yang soleh ...

Pernikahan ataupun Perkawinan,
Mengajar kita kewajiban bersama,
Suami menjadi pelindung,
Kamu penghuninya,
Suami adalah Nakoda kapal,
Kamu navigatornya,
Suami bagaikan balita yang nakal,
Kamulah penuntun kenakalannya,
Saat Suami menjadi Raja,
Kamu nikmati anggur singasananya,
Seketika Suami menjadi bisa,
Kamulah penawar obatnya,
Seandainya Suami masinis yang lancang,
sabarlah memperingatkannya

Pernikahan ataupun Perkawinan,
Mengajarkan kita perlunya iman dan taqwa,
Untuk belajar meniti sabar dan ridho,
Karena memiliki suami yang tak segagah mana,
Justru Kamu akan tersentak dari alpa,
Kamu bukanlah Khadijah,
yang begitu sempurna di dalam menjaga
Pun bukanlah Hajar ataupun Mariam,
yang begitu setia dalam sengsara
Cuma wanita akhir zaman,
yang berusaha menjadi
solehah ... Amiiin